GpO5TpO9GUr0Gpd7GUYlBSz5Gd==
Light Dark
Contoh Pemasaran Online Yang Salah

Contoh Pemasaran Online Yang Salah

Contoh Pemasaran Online Yang Salah
Daftar Isi
×
DWISU.WEB,ID,Contoh Pemasaran Online Yang Salah-Namanya juga Ibu-ibu kalau sudah ngumpul yang diomongin tidak jauh dari bisnis atau menawarkan barang. Menurut saya bagus sih dari pada ngerumpi yang tidak jelas. Namun apa jadinya jika menawarkan dagangannya secara online melalui grup Whatsapp yang sebenarnya grup tersebut peruntukannya  untuk forum komunikasi antara sekolah dan wali murid?

Contoh Pemasaran Online

Itulah yang saya alami sendiri kebetulan saya ikut bergabung dengan grup WA khusus untuk wali murid dan wali kelas dimana anak saya bersekolah disebuah SD Negeri dan itu hanya untuk 1 kelas. Seringkali saya membaca status anggota grup yang kebanyakan ibu-ibu menawarkan barang dagangan seperti beras, Baju,Tas ,Aksesoris Wanita, Bed cover,Tirai,Snack dan Lain-lain bahkan bisa tiap hari tak kenal waktu bisa pagi bisa malam.

Menurut pendapat saya pemasaran Online seperti itu kurang tepat bahkan bisa saya katakan salah alamat karena sejatinya Grup WA tersebut berfungsi untuk urusan yang berhubungan dengan sekolah seperti prestasi anak, pengumuman ulangan/Tes, Izin tidak masuk sekolah dan lain-lain. Namun saya tidak bisa berbuat banyak hanya saja saya suka kesal ketika ada pesan masuk yang saya pikir informasi seputar sekolah eh tahunya Ibu-ibu yang menawarkan barang dagangan.

Baca Juga :
4 Arti Penting Stok Produk Toko Online
Bloger Oke Jualan Online Juga Oke
Cara Membuat Website Jualan Mini Site

Ada beberapa alasan kenapa Pemasaran Online Melalui grup WA seperti diatas kurang tepat

1.Grup WA Anggotanya Terbatas

Jumlah Anggota yang bisa bergabung dalam sebuah  grup Maksimal 256 Anggota jadi pemasarannya cukup terbatas atau sifatnya hanya lokal. Digrup WA Wali murid yang saya ikuti hanya berisi sekitar 20-an nomor kontak jadi pemasarannya hanya ke orang itu-itu saja. Kadang jadinya sesama penjual saling menawarkan misalnya penjual beras menawarkan ke penjual baju dan seterusnya.

2.Tidak Tertarget

Grup WA wali murid yang saya ikuti sejatinya merupakan sarana penghubung antara Wali Murid dan Wali Kelas (Pihak Sekolah) jadi grup tersebut bersifat umum atau minat dari Anggota berbeda-beda  bahkan bisa jadi ada anggota yang apatis dengan cara menawarkan barang seperti itu. Apalagi anggota grupnya sedikit tentu tambah tidak efektif pemasaran online seperti itu.

3.Tiap Hari bertemu

Disekolah SD Anak saya kebanyakan orang tuanya mengantar anak kesekolah bahkan ada yang sampai menunggu disekolah hingga anak pulang jadi tiap harinya antar wali murid saling bertemu jadi kalau sudah bertemu kenapa tidak menawarkan langsung sehingga lebih efektif tanpa harus “mengganggu” kenyamanan anggota grup lain.

Padahal tujuan utama dari pemasaran secara online adalah memperluas area pemasaran minimal satu perumahan jadi jika target pasarnya hanya itu-itu saja rasanya hanya akan menghabiskan waktu tanpa hasil andaikata ada penjualan bisa dihitung dengan jari.

Kesinpulannya Pemasaran Online melalui grup WA yang jumlah anggotanya sedikit dan tidak tertarget hasilnya akan kurang maksimal. Semoga Bermanfaat !! 

0Komentar

Special Ads
Special Ads