DWISU.WEB.ID, Nasihat Untuk Peminta THR Ini Makjleb Banget – Beberapa waktu yang lalu sempat viral berita tentang ormas yang minta THR (Tunjangan Hari Raya) kepengusaha dan cukup mendapatkan perhatian dari netizen dan tak sedikit yang berkomentar pedas sehingga Pihak kepolisianpun menghimbau jika ada pemaksaan untuk melapor.
Fenomena orang atau Ormas meminta THR sebenarnya bukan hal baru dinegeri ini, entah kapan pertama kali hal itu muncul yang pasti hal itu sudah menjadi budaya. Jika Karyawan/Pegawai mendapatkan THR atau gaji ke-13 itu memang sudah menjadi haknya karena sudah ada peraturannya. Tapi kalau pribadi atau ormas meminta THR kepada pebisnis atau pengusaha, ini yang tak ada aturannya hanya tradisi yang sudah mendarah daging.
Saya sendiri boleh dibilang merasakan keduanya maksudnya saya pernah memberikan THR dan sekaligus menerima THR. Kok Bisa? Dikalangan pebisnis seperti bisnis toko kelontong atau agen sembako pemberian THR sebenarnya sudah bukan rahasia lagi. Saya setiap tahun (Menjelang lebaran) sering mendapatkan THR yang berupa barang/makanan dari Agen sembako langganan saya walaupun tidak semua agen sembako memberikan THR.
Begitu pula saya karena toko kelontong saya juga punya langganan sebagai bentuk rasa terima kasih saya juga memberikan THR sekedarnya meski hanya sebotol sirup. Kalau memang penerima THR tersebut sering beli ketoko saya mungkin saya dengan suka rela tanpa diminta akan memberikannya tapi terkadang ada juga orang yang jarang beli tahu-tahu minta THR. Ini 2 hal yang berbeda satunya memang saya ada niat untuk memberikannya sedang satunya meminta. Tak jarang saya menolak dengan halus.
Tidak hanya itu saja toko saya juga diminta ormas yang berkeliling meminta THR meskipun tidak memaksa atau suka rela. Pedagang kaki lima seperti yang berjualan dipasar kagetpun tak luput dari orang yang meminta THR. Jadi meminta THR bukan fenomena baru tapi sudah ada sejak dulu.
Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Bersabda Rasulullah saw,”Senantiasalah seseorang itu meminta-minta, sehingga nanti –nanti berhadapan dengan Allah sedang dimukanya tiada sepotong dagingpun”. (Bukhari Muslim)
Dalam hadist lain yang diriwayatkan Abdullah ibn Umar, Rasulullah Bersabda,” Tangan yang diatas lebih mulia dari tangan yang dibawah. Tangan yang diatas ialah yang memberi dan tangan yang dibawah ialah yang meminta”.(Bukhari Muslim)
Bagi siapa saja yang sering meminta-minta baik terang-terangan atau bahasa kekinian seperti Traktir Dong !, Bayarin Dong! atau dengan dalih meminta THR sebaiknya hentikan kebiasaan itu karena bukanlah ahlak yang terpuji apalagi dilakukan dibulan Ramadhan.
Boleh menerima sedekah/pemberian/THR Sepanjang tidak meminta-minta atau tidak mengharapkan bahkan tidak boleh menolaknya dan dianjurkan membalas dengan kebaikan yang serupa atau minimal mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari Sifat Meminta-Minta sehingga menjadi pribadi yang mulia dihadapan Nya. Wallahu a’lam bish-shawab.
Fenomena orang atau Ormas meminta THR sebenarnya bukan hal baru dinegeri ini, entah kapan pertama kali hal itu muncul yang pasti hal itu sudah menjadi budaya. Jika Karyawan/Pegawai mendapatkan THR atau gaji ke-13 itu memang sudah menjadi haknya karena sudah ada peraturannya. Tapi kalau pribadi atau ormas meminta THR kepada pebisnis atau pengusaha, ini yang tak ada aturannya hanya tradisi yang sudah mendarah daging.
Saya sendiri boleh dibilang merasakan keduanya maksudnya saya pernah memberikan THR dan sekaligus menerima THR. Kok Bisa? Dikalangan pebisnis seperti bisnis toko kelontong atau agen sembako pemberian THR sebenarnya sudah bukan rahasia lagi. Saya setiap tahun (Menjelang lebaran) sering mendapatkan THR yang berupa barang/makanan dari Agen sembako langganan saya walaupun tidak semua agen sembako memberikan THR.
Begitu pula saya karena toko kelontong saya juga punya langganan sebagai bentuk rasa terima kasih saya juga memberikan THR sekedarnya meski hanya sebotol sirup. Kalau memang penerima THR tersebut sering beli ketoko saya mungkin saya dengan suka rela tanpa diminta akan memberikannya tapi terkadang ada juga orang yang jarang beli tahu-tahu minta THR. Ini 2 hal yang berbeda satunya memang saya ada niat untuk memberikannya sedang satunya meminta. Tak jarang saya menolak dengan halus.
Tidak hanya itu saja toko saya juga diminta ormas yang berkeliling meminta THR meskipun tidak memaksa atau suka rela. Pedagang kaki lima seperti yang berjualan dipasar kagetpun tak luput dari orang yang meminta THR. Jadi meminta THR bukan fenomena baru tapi sudah ada sejak dulu.
Meminta THR Dilihat dari Kaca Mata Islam
Tahukah Anda secara tegas Islam melarang Meminta-minta dengan dalih apapun atau model apapun. Bahkan meski meminta-minta tersebut merupakan orang yang miskin. Islam menganjurkan untuk menjaga kehormatannya dengan tidak meminta-minta meskipun dia harus memikul kayu bakar dipunggungnya untuk dijual itu jauh lebih baik dari pada meminta-minta.Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Bersabda Rasulullah saw,”Senantiasalah seseorang itu meminta-minta, sehingga nanti –nanti berhadapan dengan Allah sedang dimukanya tiada sepotong dagingpun”. (Bukhari Muslim)
Dalam hadist lain yang diriwayatkan Abdullah ibn Umar, Rasulullah Bersabda,” Tangan yang diatas lebih mulia dari tangan yang dibawah. Tangan yang diatas ialah yang memberi dan tangan yang dibawah ialah yang meminta”.(Bukhari Muslim)
Bagi siapa saja yang sering meminta-minta baik terang-terangan atau bahasa kekinian seperti Traktir Dong !, Bayarin Dong! atau dengan dalih meminta THR sebaiknya hentikan kebiasaan itu karena bukanlah ahlak yang terpuji apalagi dilakukan dibulan Ramadhan.
Boleh menerima sedekah/pemberian/THR Sepanjang tidak meminta-minta atau tidak mengharapkan bahkan tidak boleh menolaknya dan dianjurkan membalas dengan kebaikan yang serupa atau minimal mengucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari Sifat Meminta-Minta sehingga menjadi pribadi yang mulia dihadapan Nya. Wallahu a’lam bish-shawab.
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam