DWISU.WEB.ID, Orang Miskin Paling Berhak Mendapatkan Sedekah – Mendekati hari Raya Idul Fitri biasanya bermunculan orang yang meminta-minta sedekah (Pengemis) dadakan dengan berbagai penampilan, ada orang lanjut usia, ada ibu bawa anaknya dan lain-lain. Tak sedikit yang merasa iba sehingga mau memberikan sedekahnya apalagi masih berada di bulan Ramadhan dimana kaum muslimin dianjurkan untuk banyak beramal termasuk sedekah ini.
Fenomena ini masih berlangsung hingga sekarang sehingga sudah dianggap lazim, bagi mereka yang mau memberi memang tidak dilarang dan menolak juga tidak masalah. Dalam Islam sendiri memberi sedekah sangat dianjurkan terutama kepada orang miskin. Namun tahukah Anda ada Kriteria orang miskin yang paling berhak mendapatkan sedekah? Dan ternyata bukan peminta-peminta yang berkeliling kerumah-rumah atau mangkal disudut jalan sambil mengangkat tangannya.
Hal ini sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra,Rasulullah SAW bersabda,
“ Bukanlah orang miskin itu berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang” (Bukhari Muslim)
Dari hadist diatas jelaslah sudah orang miskin seperti apa yang paling berhak mendapatkan sedekah yaitu orang miskin yang menjaga kehormatannya dengan tidak meminta-minta meskipun penghasilannya tidak mencukupi untuk hidup. Tidak sedikit orang miskin yang lebih memilih untuk berkerja apa saja walaupun mungkin hasilnya tidak seberapa.
Tak jarang orang-orang seperti ini luput dari perhatian para dermawan atau penyalur sedekah/infaq karena bisa jadi mereka bekerja atau berniaga seperti orang lain sehingga orang menganggap mereka mampu. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian, jadi bagi Anda yang ingin bersedekah lihatlah sekeliling Anda apakah ada orang miskin seperti yang tersebut diatas? Dari usahanya anda tentu bisa mengira-ngira penghasilannya. Jangan merasa malu atau tidak enak memberi sedekah meskipun kepada tetangganya.
Wallahu a’lam bish-shawab
Fenomena ini masih berlangsung hingga sekarang sehingga sudah dianggap lazim, bagi mereka yang mau memberi memang tidak dilarang dan menolak juga tidak masalah. Dalam Islam sendiri memberi sedekah sangat dianjurkan terutama kepada orang miskin. Namun tahukah Anda ada Kriteria orang miskin yang paling berhak mendapatkan sedekah? Dan ternyata bukan peminta-peminta yang berkeliling kerumah-rumah atau mangkal disudut jalan sambil mengangkat tangannya.
Hal ini sudah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra,Rasulullah SAW bersabda,
“ Bukanlah orang miskin itu berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang” (Bukhari Muslim)
Dari hadist diatas jelaslah sudah orang miskin seperti apa yang paling berhak mendapatkan sedekah yaitu orang miskin yang menjaga kehormatannya dengan tidak meminta-minta meskipun penghasilannya tidak mencukupi untuk hidup. Tidak sedikit orang miskin yang lebih memilih untuk berkerja apa saja walaupun mungkin hasilnya tidak seberapa.
Tak jarang orang-orang seperti ini luput dari perhatian para dermawan atau penyalur sedekah/infaq karena bisa jadi mereka bekerja atau berniaga seperti orang lain sehingga orang menganggap mereka mampu. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian, jadi bagi Anda yang ingin bersedekah lihatlah sekeliling Anda apakah ada orang miskin seperti yang tersebut diatas? Dari usahanya anda tentu bisa mengira-ngira penghasilannya. Jangan merasa malu atau tidak enak memberi sedekah meskipun kepada tetangganya.
Wallahu a’lam bish-shawab
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam