DWISU.WEB.ID, Bekasi – Hari ini merupakan Hari pertama masuk sekolah setingkat Sekolah Dasar dan seperti tahun-tahun sebelumnya hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2018-2019 ini sekolah dipenuhi tidak hanya Siswa tapi orang tua murid juga ikut serta kesekolah untuk mengantar anaknya. Suasana sekolah mendadak jadi ramai seperti pasar.
Anak-anak campur baur dengan bapak-bapak atau Ibu-ibu belum lagi halaman sekolah yang dipenuhi dengan motor bahkan ada yang memakai mobil. Namun suasana ramai ini ternyata tidak begitu menguntungkan bagi usaha jajanan . Kebetulan kalau pagi saya berjualan martabak manis mini disebuah sekolah dasar Islam Terpadu bersama beberapa pedagang jajanan lainnya seperti BILOR, MARTEL, CILUNG, TAKOYAKI, CILUNG dan CREPEES.
Pagi-pagi saya sudah berangkat tujuannya agar lokasi saya mangkal tidak diserobot pejual lain maklum saja sudah sebulan saya tidak jualan karena sekolah libur. Sesampainya disana sudah ada penjual jajanan lain yang sudah datang. Seperti biasa saya langsung beres-beres dan mulai mencetak martabak manis mini. Sayangnya hingga pukul 06.30 jualan saya masih sepi, ada sih yang beli Cuma bisa dihitung dengan jari padahal biasanya jam segitu pembeli sudah mulai berdatangan.
Padahal suasana sekolah cukup ramai namanya juga hari pertama masuk sekolah namun setelah saya amati kebanyakan Siswa dan wali murid langsung masuk kesekolah untuk mengetahui pembagian kelasnya jadi tidak jajan dulu. Keadaan ini diperparah dengan halaman sekolah yang penuh dengan motor sampai-sampai lalu linta macet tak hanya itu didepan gerobak saya dipenuhi dengan motor, praktis orang yang mau beli martabak saya juga jadi susah.
Sepinya pembeli hampir dirasakan semua penjual jajajan disekitar sekolah jadi tidak saya saja. Bagi saya ini merupakan sebuah resiko berbisnis jajanan anak sekolah kadang sepi kadang ramai. Mudah-Mudahan dihari-hari berikutnya kembali normal seperti Biasanya.
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam