DWISU.WEB.ID - Ada yang menarik ketika saya menonton sebuah video podcast yang mengundang Deddy corbuzier sebagai nara sumbernya. Dalam podcast itu Deddy membocorkan rahasia kesuksesannya dalam dunia sulap atau ilusi yaitu DEDIKASI.
Dedikasi menurut KBBI bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia.
Hari-hari Deddy dipenuhi dengan jadwal yang ketat mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Deddy mengatakan kalau hati kecilnya sebenarnya tidak menyukai tapi dipaksa untuk melakukannnya. Koreksi kalau kutipan ini salah.
Podcast ini menyadarkan saya bahwa pantas saja saya belum sukses menjadi seorang content creator (blog/youtube) karena kurangnya dedikasi bahkan minim sekali.
Pertanyaan yang ada dibenak saya,
"Berapa kali membuat konten dalam sehari?"
"Sudahkah mendalami ilmu seputar pembuatan konten?"
"Berapa jam menyisakan waktu untuk membuat konten?"
"Berapa banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendukung pembuatan konten?"
Dari semua pertanyaan tersebut jawabannya masih jauh dari kata dedikasi. Saya membuat konten sesempatnya, belajar ilmu tentang produksi konten juga jarang meski banyak referensinya. Dalam sehari saya paling menyempatkan 1- 2 jam untuk pembuatan konten dan saya jarang mengeluarkan modal untuk pembuatan konten walaupun saya pernah melakukannya misalnya mengambil kelas Wordpress atau Facebook Ads, Beli Tools atau beli produk untuk direview.
Bismillah saya harus memiliki dedikasi
Mengingat bisnis blog dan youtube masih ada peluang kesuksesan meskipun tidak mudah dan kedua bisnis tersebut memiliki banyak kelebihan, saya bertekad akan berusaha memiliki dedikasi untuk keduanya atau minimal salah satu.
Baca juga: Penghasilan dari Blog Bisakah untuk hidup?
Ibarat petani saya sudah punya cangkul dan sawahnya tinggal menanam lebih banyak lagi dari sebelumnya.
Saya punya 3 channel youtube + 3 blog utama + Adsense. Semuanya siap menghasilkan uang tinggal bagaimana strategi saya membuat konten.
Strategi konten atau content strategy wajib saya lakukan agar konten-konten yang saya buat lebih bernilai bukan konten sampah.
Meskipun terlihat mudah ternyata membuat konten itu butuh konsistensi. Nah inilah yang akan saya coba untuk memperbaiki.
Untuk tahap awal, minimal dalam sehari ada yang saya kerjakan untuk pembuatan konten. Star Small Think Big, mulai dari hal-hal kecil untuk meraih hal besar. Setelah terbiasa dan konsisten barulah saya mulai memikirkan riset konten.
Saya harus mulai meriset konten apa yang cocok untuk channel dan blog saya. Google sudah memberikan data analisanya ditiap channel dan blog jadi tinggal memilih-milih ide konten yang terbaik.
Kendala yang selama ini saya rasakan adalah malas mencari referensi padahal referensi itu penting. Saya bukanlah orang yang serba bisa jadi saya harus mencari referensi untuk konten-konten saya. Google sudah memberikan segalanya tinggal mau atau tidak saya mencarinya dan mempelajarinya.
Keterbatasan Hardware juga menjadi masalah besar buat saya terutama untuk editing video karena selama ini saya menggunakan hardware yang kurang memadai.
Disinlah dedikasi diperlukan, saya harus mulai memikirkan upgrade hardware agar semakin mudah membuat konten.
Ditengah kesulitan pasti ada kemudahan! Saya berharap suatu saat saya diberi kemudahan dalam memiliki dedikasi untuk kesuksesan saya.
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam