ilustrasi |
DWISU.WEB.ID - Setiap orang pasti tidak ingin sakit apalagi sampai rawat inap di rumah sakit. Namun namanya juga musibah tidak bisa ditolak, kalau sudah menimpa mau tak mau harus dirasakan.
Seperti yang pernah saya alami sampai 3 kali rawat inap di 2 rumah sakit berbeda. Bagi rakyat kecil musibah seperti ini sangat menguras emosi apalagi jika memikirkan masalah biaya.
Untungnya saya terdaftar sebagai peserta BPJS/KIS aktif sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.
Pelayanan BPJS Bagaimana?
Bagi yang belum pernah merasakan sendiri mungkin akan bertanya-tanya, bagaimana sih pelayanan rumah sakit pada peserta BPJS.
Nah...di artikel ini saya akan berbagi pengalaman selama rawat inap disebuah rumah sakit swasta di daerah Bekasi.
Oke langsung saja ke TKP! Kejadiannya kurang lebih begini. Pada satu malam sekitar jam 9, nafas saya terasa sesak dan kesadaran mulai menurun. untuk bicara saja saya tidak sanggup. Nyawa saya terancam kalau tidak segera ditangani tenaga medis!
singkat cerita dengan bantuan saudara, di bawalah saya ke UGD rumah sakit yang jaraknya 5 km dari rumah.
sesampainya di UGD, saya dilayani dengan baik sehingga saya mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dan administrasi yang mudah. Setelah beberapa jam di ruangan UGD, akhirnya saya dipindahkan ke ruang rawat inap.
Pelayanan perawat, dokter cukup baik tidak ada yang mengecewakan.
Selama seminggu saya harus menjalani rawat inap sampai akhirnya saya diperbolehkan pulang. Alhamdulillah saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun karena sudah ditanggung BPJS.
Peran obat dalam proses penyembuhan penyakit
Harus saya akui, peran obat sangat berperan dalam mempercepat kesembuhan penyakit saya. Dengan obat yang tepat dan terukur serta diawasi dokter membuat kesehatan saya berangsur pulih.
Berbicara tentang obat tak bisa lepas dari peran tenaga farmasi. Boleh dikata mereka menjadi garda terdepan dibarisan layanan kesehatan di Indonesia.
Apa itu farmasi?
Farmasi merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari semua seluk beluk yang berkaitan dengan obat. selain itu farmasi juga mendalami cara meracik, memformulasikan, mengidentifikasi, membuat, mengkombinasi, menganalisa serta standarisasi obat.
Pemerintah sudah mengatur siapa yang berkompeten melakukan pekerjaan farmasi. apoteker dan tenaga teknis kefarmasian (s.Form/Amd.form/analis farmasi/asisten apoteker) yang paling berhak melakukan pekerjaan tersebut.
Selain itu ternyata ada juga organisasi yang menaungi ahli farmasi sebut saja pafikotangabang.org
dengan adanya organisasi tersebut akan mempermudah komunikasi ahli farmasi di Indonesia.
Kesimpulan
Kartu BPJS sangat membantu rakyat kalangan menengah kebawah dalam mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau. cukup bayar iuran per bulan maka semua keluarga terproteksi kesehatannya. pelayanan secara umum sama dengan pasien non BPJS. Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri.
0Komentar
Berkomentarlah sesuai topik No Link No Spam